PELAIHARI, Banuapost.co.id– Seorang nelayan di Kabupaten Tanah Laut, Kamis (28/3) malam berhasil lolos dari cengkraman moncong buaya yang sempat menyeretnya ke dalam sungai.
Peristiwa yang dialami Saharudin, warga Pulau Keramian Masalembu, terjadi sekitar pukul 20.45 Wita, saat baru saja selesai buang air besar (BAB), di Sungai Batakan yang memisahkan Desa Tanjung Dewa dengan Desa Batakan.
Saat ingin mengambil air, tiba-tiba tangannya dicengkram buaya yang meloncat sekitar satu meter dari posisinya berdiri di atas perahunya.
Saharudin sempat terseret masuk ke dalam sungai. Untungnya saat kejadian, Sungai Batakan sedang surut, sehingga kakinya masih dapat berpijak di dasar sungai sambil berupaya melepaskan diri.
Sementara, rekan-rekanya yang mendengar teriakan, berhamburan ke luar dan mencari arah suara korban, saat itu rekan-rekannya melihat korban masih bergelut dengan buaya yang mencengkram tangan kirinya.
Teman-temannya berupaya menghalau buaya dengan menggunakan galah, dan ada yang ingin bercebur, namun belum sempat bercebur tangan korban sudah lepas dari cengkraman moncong buaya.
Rizal, mertua korban mengaku saat kejadian berada di dalam kamar, keluar setelah mendengar teriakan menantunya itu. Rizal mengaku ia masih sempat melihat mulut buaya mencengkram lengan kiri menantunya.
“Saat keluar saya masih sempat melihat cengkraman buaya di tangan kiri menantu saya,” kata Rizal saat dikonfirmasi, Jumat (29/3).
Menurut Rizal ia berupaya mengambil parang untuk terjun membantu korban, namun belum sempat terjun korban sudah berhasil lepas dari cengkraman buaya.
Melihat kondisi lengan kiri korban, Rizal dan rekan-rekannya langsung mengevakuasi korban ke RSUD Hadji Boejasin Pelaihari. Evakuasi menggunakan ambulans Desa Tanjung Dewa.
Nelayan Pulau Keramian itu biasa singgah di Desa Tanjung Dewa untuk menjual ikan hasil tangkapannya. Biasanya kembali ke laut saat cuaca teduh, sampai kejadian Saharudin dan kawan-kawan, sudah empat hari bertahan di Desa Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan.( zul/foto: zkl)