PELAIHARI, Banuapost.co.id- Petani di Kabupaten Tanah Laut (Tala), saat ini dapat tersenyum bahagia. Pasalnya, padi yang mereka tanam pada musim tanam pertama membuahkan hasil yang cukup baik, bahkan luas sawah yang panen pada musim tanam pertama ini tembus sampai 11 ribu hektare.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari gerakan percepatan tanam yang dicanangkan pemerintah beberapa bulan lalu, dalam upaya mengantisipasi el nino.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Tala, Faried Widiyatmoko mengungkapkan, keberhasilan petani di Tala itu di sela-sela Gerakan Pangan Murah di Stadion Pertasi Kencana Pelaihari, Senin (1/4).
Menurut Kepala Distanhorbun Tala, saat ini hanya petani di Tala yang sudah panen dengan lahan yang cukup luas dibandingkan kabupaten kota lainnya di Kalsel.
Pada percepatan tanam ini petani di Tala sebagian besar menanam padi unggul, seperti varietas Infari dan Ciherang, dan dua padi unggul lokal, Siam Cantik dan Siam Lani.
Dengan luas panen mencapai 11 ribu hektare tersebut, saat ini persedian gabah di Tala mencapai 40 ribu ton sampai 50 ribu ton.
Berdasarkan pantauan di lapangan saat ini, beberapa kecamatan di Tala, seperti Kecamatan Bumi Makmur, Kecamatan Kurau, Kecamatan Tambang Ulang, Kecamatan Panyipatan, Kecamatan Takisung dan Kecamatan Pelaihari, sudah masuk musim panen.
“Keberhasilan ini tidak terlapas dari gerakan percepatan tanam yang dicanangkan pemerintah beberapa bulan lalu,” kata Faried Widiyatmoko.
Sementara, Yusri, salah seorang petani di Desa Handil Babirik, Kecamatan Bumi Makmur membenarkan musim tanam pertama ini sawahnya mampu menghasilkan padi sesuai harapan, setelah sempat dua tahun paceklik akibat hama dan musim kemarau.
“Alhamdulillah, sawah 30 borong (petak) mampu menghasilkan sekitar 4 ton gabah,” kata Yusri yang musim tanam pertama ini menanam padi jenis Siam Cantik.
Meski demikian, menurut Yusri, pada tanam pertama ini ia terpaksa harus berjibaku mengatasi serangan hama sejak mulai tanam hingga menjelang panen.
“Sedikitnya ada empat kali penyemprotan hama sejak mulai tanam,” kata Yusri.
Yusri berharap harga gabah tidak mengalami penurunan signifikan saat memasuki musim panen. (zkl/foto: zkl)