BANJARMASIN, banuapost.co.id – Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Kota Banjarmasin menghadirkan berbagai rangkaian acara, terpusat di Rumah Sasirangan Kreatif (RSK), Selasa (25/6).
Rangkaian acara tersebut, antara lain senam bersama, peresmian sekolah untuk para Lanjut Usia (Lansia), lomba memasak sambal yang peserta PKK se Kota Banjarmasin serta penampilan lainnya.
Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Siti Wasilah mengatakan pada momentum Harganas kali ini mengusung tema ‘Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas’. Tentunya menjadi atensi bagi pihaknya terutama Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Kami memberikan perhatian kepada keluarga yang memiliki balita, keluarga yang memiliki anak remaja, ada ibu hamil dan lansia,” ujarnya.
Untuk mendorong bersama-sama kualitas keluarga yang ada di Kota Banjarmasin agar lebih baik lagi, turut diresmikan program sekolah lansia. Wasilah menjelaskan, dengan meresmikan sekolah lansia sebagai bentuk perhatian kepada para lansia. Sebagaimana diketahui harapan hidup untuk kota seribu sungai sudah meningkat sampai diumur 74 tahun.
“Tapi kita harus memastikan lansia ini merupakan lansia yang sehat dan tangguh,” imbuhnya.
Selain memperhatikan aspek kesehatan para lansia, ini juga bertujuan untuk memberi edukasi dalam rangka memastikan ketahanan keluarga. Dimana para lansia juga memiliki peran penting dalam peningkatan keluarga berkualitas.
Ia pun menyampaikan harapan terhadap masyarakat dalam meningkatkan kualitas keluarga untuk bahu membahu, saling tolong menolong dan menerapkan delapan fungsi dalam keluarga.
“Aspek agama, ekonomi, sosial, budaya termasuk pengasuhan semuanya harus bekerjasama,” tutur Wasilah.
Sementara Kepala DPPKBPM Kota Banjarmasin, Helfian Noor menambahkan sekolah lansia yang baru saja dilaunching yang merupakan dari program Kencana.
“Baru dua titik dulu kita launching menjadi pilot project kita. Jika berjalan baik ke depannya maka akan kita kembangkan di kelurahan lain,” ujar Helfian.
Helfian menjelaskan sekolah lansia fungsinya untuk memberdayakan para lansia di Kota Seribu Sungai. Namun tetap didampingi.
“Seperti posyandu cuman ini untuk para lansia. Namun lebih banyak interaksi mereka melalui materi yang diberikan. Misalnya materi dari rekan psikologi ataupun tokoh agama,” pungkasnya. (vi-ril/foto: ist)