FINLANDIA, banuapost.co.id– Delegasi Kalsel menawarkan paket wisata ecotourism; bekantan, hutan hujan tropis, pasar terapung dan bamboo rafting di Matka-Nordic Travel Fair 2019 di Helsinki, Finlandia.
Diselenggarakan sejak 17 hingga 20 Januari 2019, Matka-Nordic Travel Fair merupakan even promosi pariwisata terbesar di kawasan Eropa Utara, termasuk pasar Nordic, Baltik dan Rusia.
Di Matka Nordic Tracel Fair ini pula, diharapkan mampu merubah mindset publik, Indonesia itu bukan hanya Bali, Jogja dan Lombok. Tetapi juga ada Kalsel dengan budaya Banjar dan Dayaknya.
Dalam travel fair ini, Kalsel mengusung tagline: “South Borneo’s Sustainable Rain Forest, the Lungs of the World” melalui tour operator RR Tours and Travel dan Fiesta Reisid.
Hanifah Dwi Nirwana, sebagai ketua delegasi Kalsel, dalam pesan WA-nya ke radaksi banuapost.co.id, Sabtu (19/1), mengaku membawa misi penting membangun regional branding yang nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mendongkrak ecotourism.
Delegasi Kalsel juga melakukan pengenalan budaya melalui penampilan tari Radap Rahayu, Japin Sigam dan Mohing Asang di Booth Wonderful Indonesia.
Selama Matka berlangsung, penampilan delegasi Kalsel dimeriahkan dengan kemunculan badut bekantan sebagai maskot Indonesia, berhasil mencuri perhatian pengunjung.
Pada 20 Januari mendatang, delegasi Kalsel akan mendapat kesempatan tampil di panggung utama Matka di Inspiration Stage Messakeskus Exhibition dengan menampilkan konsep tari Wonderful South Borneo berkolaborasi dengan batik Gee dari Jogjakarta.
Di event ini, Kalsel juga akan mempopulerkan lagu Paris Barantai melalui tarian bersama (flashmob) di panggung utama. yang merupakan tarian mencerminkan keberagaman budaya sebagai puncak tampilan delegasi Kalsel.
Sementara Duta Besar Berkuasa Penuh RI untuk Finlandia dan Estonia, HE Wiwik Setyawati Firman, sangat mengapresiasi partisipasi Kalsel di Matka-Nordic Travel Fair ini.
Bahkan Wiwik membuka kesempatan untuk delegasi Kalsel tampil di panggung utama University of Arts Helsinki dengan konsep “Indigenous South Borneo’s Culture”.
Di panggung utama ini, delegasi Kalsel memperkenalkan tari Baksa Kembang, Mohing Asang dan Begalang Tandik, yang diharapkan mampu mengenalkan budaya Kalsel di kalangan akademisi. (han/bdm/foto: hum)