PELAIHARI, banuapost.co.id– Selain menggenangi pemukiman dan beberapa ruas jalan nasional, banjir di Kabupaten Tanah Laut juga mengakibatkan oprit jembatan ambrol. Sehingga membuat lubang menganga selebar sekitar 3 meter.
Ambrolnya jembatan di Kelurahan Pabahanan ini terjadi sekitar pukul 16:30 Wita Kamis (14/1), akibat tingginya debit air yang turun dari kawasan pegunungan di Kecamatan Bajuin.
Sebelum ambrolnya oprit jembatan, petugas gabungan Polres Tala dan personel Kodim 1009/ Pelaihari langsung melakukan penutupan jalan, karena khawatir saat kendaraan melintas.
Sempat terjadi kemacetan di Kelurahan Pabahanan, karena jalan Atilam yang menjadi jalur alternatif, juga tergenang dan sulit diterabas mobil-mobil kecil. Sedang jalan alternatif lainnya melalui Desa Ujung Batu dan Tungkaran, terkendala tanah longsor.
Sekitar pukul 19:00 Wita, jembatan sudah dapat diseberangi pejalan kaki setelah dipasang plat baja oleh Dinas PUPR dan Pertanahan Tala.
Menurut Kepala Bidang Bina Marga, Dwi H Putra, saat ini belum ada rencana untuk melakukan perbaikan karena air masih tinggi dan juga belum mengetahui apakah pondasi jembatan masih bagus atau tidak.
“Jadi untuk sementara, jalan kita tutup sambil menunggu air surut dan melihat kondisi pondasi jembatan,” ujar Dwi.”
“Jadi saat ini, jembatan untuk sementara bagi pejalan kaki dan pelansir barang yang akan masuk ke Pelaihari,” sambung Dwi saat dikonfirmasi di sela-sela pemasangan plat baja untuk menyeberangkan 44 tabung oxygen ke RSUD Hadji Boejasin Pelaihari. (zkl/foto: zul yunus)