BANJARMASIN, banuapost.co.id – Kota Banjarmasin kembali menorehkan prestasi membanggakan lewat rangkaian peringatan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7, agenda menjelujur massal kain Sasirangan, di Siring Menara Pandang raih rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), Minggu (10/3).
Menampilkan 1000 orang menjelujur secara bersamaan terdiri dari Kader TP-PKK Kota Banjarmasin, PKK Kecamatan, tenaga pendidik serta peserta didik di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota berjulukan Seribu Sungai.
Kegiatan tersebut dibuka langsung Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor, turut hadir Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kemenparekraf RI, Raden Kurleni Ukar, Direktur LEPRID Paulus Pangka, sejumlah Kepala SKPD, Wakil Ketua TP-PKK serta para Camat dan Lurah setempat.
Arifin mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada seluruh stakeholder yang berperan dalam penyelenggaraan Rekor tersebut. Ia mengakui hasil itu berkat kolaborasi seluruh lapisan, mulai dari Pemerintah, para Guru, hingga peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
“Tidak lupa saya ingin berterimakasih kepada para Panitia yang sudah bekerja keras untuk suksesnya acara ini, semoga dengan pemecahan rekor ini, bisa lebih memperkenalkan lagi Sasirangan sampai ke luar daerah dan luar negeri,” kata Arifin.
Sementara itu, Raden Kurleni Ukar mengaku sudah tiga hari berada si Kota Banjarmasin, dan ia banyak mendapatkan ilmu serta pelajaran khususnya dalam pembuatan kain Sasirangan,
“Ya disini saya banyak sekali belajar Sasirangan dan ini memang karya yang membanggakan bagi Banjarmasin perlu dilestarikan dan perlu diberikan nilai tambah untuk bisa menjadikan ini pariwisata,” ujarnya.
“Tadi banyak sejarahnya dan ini kalo bagi kami harus di bungkus menjadi story nomik, bagi pariwisata inilah yang bisa membedakan, unik untuk wisatawan baik manca negara maupun wisatawan lokal,” tambahnya.
Disis lain, Direktur LEPRID, Paulus Pangka, mengungkapkan Kota Banjarmasin dalam pemecahan rekor tersebut hanya butuh persiapan waktu sehari.
“Saya tidak percaya, biasanya kalo buat rekor itu 3 bulan sebelumnya mengajukan permohonan, hanya kota Banjarmasin yang satu hari menyampaikan dan ternyata hari ini kita saksikan bersama bagaimana adik-adik kita, bapak dan ibu guru semua memberikan pendidikan edukasi kepada kita,” ungkapnya takjub.
Paulus Pangka turut bangga dengan para pendidik, dimana semuanya memberikan edukasi untuk terus mewariskan leluhurnya, termasuk melalui Sasirangan yang sangat luar biasa tersebut.
“Selama ini, saya memakai topinya kemana saya pergi, ke Semarang pun saya memakai topi yang terbuat dari sasirangan kemudian kainnya juga. Lalu orang bertanya apa kamu sudah lihat bagaimana prosesnya dan hari ini kita saksikan bersama bagaimana menjelujur ini,” katanya.
“Jadi ini adalah rekor baru dengan nama menjelujur kain Sasirangan dengan peserta terbanyak berdasarkan perhitungan kami 1000 lebih, jadi terimakasih kepada bapa dan ibu guru beserta adik-adik pelajar semua yang telah berhasil menciptakan sejarah baru dalam peradaban bangsa Indonesia,” tandas Paulus. (ril/foto: ist)