BANJARMASIN, banuapost.co.id – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi masalah serius yang ditangani pemerintah. Tak terkecuali, Kota Banjarmasin yang menurut data terakhir ditemukan 21 titik kebakaran, padahal dipertengahan Agusuts lalu hanya ada 17 titik.
“Dari 21 titik, sebagian besar terjadi di Banjarmasin Selatan, diikuti oleh Banjarmasin Utara. Keseluruhan area yang terkena dampak mencapai 2,26 hektar. Meskipun sebagian besar kebakaran ini berhasil diredakan dengan cepat. Namun, potensi bahaya tetap tinggi.” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin, Husni Thamrin dalam apel pagi jajaran Pemko di balaikota setempat, Kamis (31/8).
Dikesempatan ini, ia mengungkap rasa terima kasih atas kerja keras tim reaksi cepat tanggap BPBD Kota Banjarmasin dan pemadam kebakaran swasta, yang bekerja sama dengan TNI dan Polri, membantu mengatasi sebagian besar kebakaran di kota berjulukan Seribu Sungai ini.
“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan atau beraktivitas dengan api terbuka, terutama dalam kondisi cuaca kering,” pesannya.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 90 persen kebakaran hutan dan lahan disebabkan ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
“Pemko juga menyoroti ancaman perubahan iklim yang telah diidentifikasi Presiden Republik Indonesia. Perubahan iklim berkontribusi pada peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam di seluruh negeri, yang telah memengaruhi ribuan orang dan mengakibatkan kerugian besar,” ujar Husni.
“Kesadaran akan ancaman ini menjadi sangat penting, dan pemerintah berkomitmen untuk mengambil tindakan nyata untuk melindungi lingkungan dan kehidupan masyarakat,” tandasnya. (ril/foto: ist)