PELAIHARI, banuapost.co.id – Kawasan Gosong Mandiri di Desa Muara Kintap, Kecamatan Kintap, Tanah Laut terancam hilang akibat hantaman ombak. Tanggul pemecah gelombang yang dipasang tidak berfungsi, sehingga gelombang tetap menghempas langsung ke pantai.
Meski saat ini belum musim angin Tenggara, pohon-pohon yang berada di pesisir pantai terlihat bertumbangan, mulai pohon cemara dan mangrove ikut terdampak.
Menurut warga setempat, saat ini gelombang besar hanya sesekali datang namun sudah mampu membuat pohon bertumbangan, mereka tidak dapat membayangkan bagaimana jika musim Tenggara tiba. Saat itu angin dari arah Tenggara berhembus kencang disertai ombak besar.
Selain pohon-pohon yang bertumbangan, air laut dan gelombang pasang juga mengancam pemukiman warga yang berada di kawasan RT 1 Gosong Mandiri, Seberang Banjar. Bahkan lapangan sepakbola sudah mulai terendam pasang air laut.
Abdul Rahman, warga Desa Muara Kintap mengatakan kondisi kawasan Gosong Mandiri sudah memprihatinkan, karena pepohonan yang selama ini menjadi pelindung gempuran air laut sudah bertumbangan.
Padahal menurutnya, saat ini gelombang dan angin kencang hanya datang sesekali, namun sudah mampu merobohkan pepohonan yang ada di pantai.
“Tidak terbayang nanti kalau musim Tenggara datang, angin dan ombak besar menerjang pesisir Muara Kintap,” kata Abdul Rahman
Selain mengancam kawasan RT 1, gelombang pasang juga masih mengancam warga di RT 11 Kampung Baru, Seberang Bugis. Karena sebagian rumah berhadapan langsung dengan gelombang tanpa ada pelindung.
Tahun 2020 lalu, belasan rumah di Kampung Baru, Seberang Bugis hancur diterjang gelombang pasang, selain menghantam pemukiman pasang air laut juga merendam jalan lingkungan di RT 5 dan RT 6.
Warga berharap ada upaya pemerintah untuk meminimalisir dampak saat tibanya musim Tenggara di Muara Kintap. (zkl/foto: ist)