PELAIHARI, Banuapost.co.id- Sampai Kamis (8/8) petang, dua desa bertetangga, Desa Asam-Asam dan Desa Simpang Empat Sungai Baru, masih tergenang yang mengakibatkan sekitar 300 kepala keluarga (KK) di Desa Asam-Asam terdampak, sedangkan di Desa Simpang Empat Sungai Baru 125 KK.
Alat pengukur ketinggian air sampai sore masih menunjuk angka 3,60 meter. Ketinggian air seperti itu membuat Sembilan RT di Asam-Asam Kampung terendam dengan kedalam bervariasi paling dalam di jalan lingkungan sekitar 1,20 meter, di dalam rumah ada yang mencapai pinggang.
Seperti biasa meski pemukiman mereka terendam, hanya sebagian warga yang terpaksa mengungsi, sebagian besar memilih bertahan di rumah masing-masing.
Ani, warga RT 6, membenarkan saat ini air di jalan lingkungan di dekat rumahnya mencapai satu meter lebih, sedangkan di dalam rumah ada yang mencapai pinggang.
“Di jalan dekat rumah saya air mencapai dada, sedang di dalam rumah sampai sepinggang,” kata Ani yang terpaksa menerabas genangan air untuk membeli keperluan di warung.
Muhammad Sazeli, warga RT 6 lainnya, mengatakan, selain bertahan di rumah masing-masing terutama yang memiliki balkon atau loteng, sebagian warga ada yang tidur dalam perahu yang mereka tambatkan di depan rumah.
“Saya tidur di tempat keluarga yang tidak jauh dari kios kami, sedangkan orang tua dan adik tidur di perahu,” kata Sazeli.
Sementara, Camat Jorong, Muhammad Fadli, mengatakan, genangan yang terjadi di Kecamatan Jorong ada tiga titik, yakni Desa Asam-Asam, Desa Simpang Empat Sungai Baru dan Desa Jorong, hanya, menurut camat, di Desa Jorong airnya sudah surut.
“Kalau yang di RT 10 Bawah Sawo, Desa Jorong airnya sudah surut , kami saat ini fokus di Asam-Asam Kampung Desa Asam-Asam dan Desa Simpang Empat Sungai Baru,” kata camat. (zkl/foto: zul)