PELAIHARI, banuapost.co.id – Satu orang karyawan pabrik karet PT Kintap Jaya Wattindo – PKR di Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, Kamis (9/3) ditemukan meninggal setelah berjam-jam tertimbun reruntuhan gudang pengeringan karet.
Jasad Muhammad Yunus (20 tahun), warga Desa Liang Anggang paling terakhir dievakuasi dari tujuh rekannya. Petugas membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk mengevakuasi jasad Yunus dari gudang yang berada di Kecamatan Bati-Bati itu.
Tujuh rekannya, M Abdullah, Nunci, M Kariadi, Eko Arisandi, Dian, Mahdiannoor dan Arjuni, sempat dilarikan ke rumah sakit. Tiga orang sudah pulang dan empat lainnya masih dalam perawatan.
Peristiwa yang menggegerkan warga Liang Anggang itu terjadi diluar dugaan. Gudang pengeringan ambruk sekitar pukul 12.50 WITA, saat sebagian karyawan istirahat makan siang.
Aris, salah seorang karyawan, mengaku saat kejadian ia sedang berada di mess, tiba-tiba dihari yang cerah tidak ada angin, ia mendengar suara gemuruh dari arah pabrik. Ia pun bergegas menuju pabrik dan mendapatkan gudang pengeringan sudah ambruk.
“Sadar ada teman yang masih berada di gudang, saya bersama-sama teman-teman lainya langsung melakukan pencarian,” kata Aris saat dimintai keterangannya petang tadi.
Menurut Aris, mereka pertama-tama mendapatkan dua temannya yang mengaku sempat melompat saat gudang ambruk, kemudian beberapa teman lainnya, sampai Tim SAR Gabungan dan relawan berdatangan ke lokasi kejadian.
“Saya sempat memanggil-manggil almarhum dan mendapat jawaban, namun lokasinya sulit dijangkau karena berada dibawah timbunan balok kayu dan karet,” kata Aris lagi.
Tim SAR Gabungan yang berada di lokasi juga kesulitan mengevakuasi, mereka terpaksa ekstra hati-hati, karena di atas mereka masih ada tumpukan karet yang masih tergantung.
Tim SAR Gabungan yang ikut dalam proses evakuasi selain dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, ada juga BPBD Tala, PMI Tala, Jajaran Polres Tala dengan tim Inafisnya, Personel Koramil Bati-Bati dan beberapa relawan.
Berbagai peralatan diturunkan untuk mengevakuasi jasad M Yunus yang diduga meninggal beberapa saat sebelum jasadnya berhasil dilepaskan dari reruntuhan balok dan karet.
Amri Zuna Kurniawan, Kepala Sub Seksi Operasi Basarnas Banjarmasin mengakui, Tim SAR Gabungan kesulitan meloloskan korban dari tumpukan karet, petugas terpaksa memotong karet satu per satu untuk membebaskan tubuh korban.
“Kami cukup kesulitan mencapai jasad korban, karena tebalnya timbunan karet dan balok yang menghimpit tubuh korban,” kata Amri seusai proses evakuasi berakhir.
Sementara itu kapolsek Bati-Bati mengatakan, musibah ini diluar perkiraan, apalagi saat kejadian cuaca cerah, tidak ada hujan dan angin, namun bangunan tiba-tiba ambruk.
Kapolsek mengatakan, belum tahu pasti penyebab bangunan pengeringan karet tersebut ambruk.
“Kita belum tahu penyebab bangunan ambruk, yang pasti petugas sudah mengevakuasi delapan karyawan, tujuh selamat satu meninggal,” kata kapolsek yang memantau langsung proses evakuasi.
Jasad M Yunus langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Sultan Agung Banjarbaru untuk keperluan visum, setelah itu rencananya akan langsung dibawa ke rumah duka.
Pabrik karet PT KJW-PKR ini beroperasi sejak tahun 2013 dan menampung sekitar 130 tenaga kerja yang merupakan warga sekitar Desa Liang Anggang. (zul/foto: ist)