PELAIHARI, Banuapost.co.id– Plafon ruang kelas SMNP 3 Bati Bati, Desa Liang Anggang, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, ambruk, Senin (28/8) pagi. Akibat kejadian ini, 2 siswa terluka dan dilarikan ke puskesmas dan Rumah Sakit Sultan Agung Banjarbaru.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat kejadian, para siswa tengah melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Tiba-tiba, plafon ambruk menimpa belasan siswa.
Namun dari 19 siswa dan guru yang berada di ruang kelas, hanya dua yang tertimpa dan terluka. Kedua korban dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit. Sedang 17 siswa lainnya, termasuk guru berhasil menyelamatkan diri.
Peristiwa ini terjadi diduga, plafon kalsi board dan rangka baja ringan tidak kuat menampung beban kotoran kelelawar.
Pantauan di lokasi, kondisi ruang kelas VII SMPN 3 Bati-bati berantakan. Ruang kelas itu kotor oleh kotor kelelawar dan material plafon.
Hadi Salim, guru SMPN 3 Bati Bati, mengatakan, 2 siswa dilarikan ke pueskesmas dan RS Sultan Agung Banjarbaru terluka di bagian kepala akibat tertimpa material plafon.
“Saat ini, dua siswa itu sudah kembali ke rumah masing-masing. Peristiwa itu (plafon ambruk) terjadi saat proses belajar sedang berlangsung,” kata Hadi Salim.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Tanah Laut, Abdillah mengaku sudah melihat langsung kondisi ruang kelas yang plafonnya ambruk.
“Peristiwa ini cukup mengejutkan karena kondisi bangunan terlihat masih kokoh. Saya perhatikan banyak kotoran kelelawar yang menumpuk di dalam plafon,” kata Abdillah.
Abdillah memastikan, walaupun plafon ruang kelas ambruk, siswa kelas VII tetap akan mengikuti pelajaran seperti biasa. Sebab, di kompleks SMPN 3 Bati-bati masih terdapat beberapa ruangan yang masih dapat digunakan untuk proses belajar mengajar. (zkl/foto: ist)