PELAIHARI, Banuapost.co.id– Penceramah kondang asal Sulawesi Selatan, Das’ad Latif, hadir memberikan tausiyah agama dalam rangkaian Hari Jadi ke-59 Kabupaten Tanah Laut, Kamis (5/12) malam, di Halaman Stadion Pertasi Kencana Pelaihari.
Ustadz yang dikenal dengan ungkapan “beleng-beleng” itu mendapat sambutan warga kota Pelaihari dan sekitarnya. Ustadz Das’ad Latif bergantian memberikan tausiyah dengan Ustadz Hasanuddin atau yang dikenal dengan UAS Banjar.
Turut berhadir KH Mukri Yunus, pengasuh Ponpes Nurul Hijrah dan Ketua Ikatan Pondok Pesantrean Indonesia (IPI) Kalsel, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan instansi vertikal, Pj Sekretaris Daerah, para Asisten dan Staf Ahli, para kepala SKPD, Pj Ketua TP PKK Tala, Kepala Kantor Kemenag Tala, pimpinan perbankan, para camat.
Pejabat (Pj) Bupati Tala, H Syamsir Rahman, dalam sambutannya mengatakan, tabligh Akbar malam ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah bersama-sama ingin menanamkan nilai-nilai Islam yang damai, sejuk dan penuh rahmat dalam kehidupan sehari-hari.
Kehadiran Ustadz Das’ad Latif dan Ustad Hasanuddin (Uas Banjar) adalah anugerah besar bagi Bumi Tuntung Pandang. Semoga tausiyah yang disampaikan menjadi pengingat sekaligus pendorong bagi untuk terus memperbaiki diri dan memperkuat iman.
“Alhamdulillah meskipun Ustadz Das’ad Latif dalam keadaan sakit dan membatalkan semua jadwal kecuali di Tala, beliau bisa hadir ditengah-tengah kita untuk memberikan tausiyah agama,” ucap Syamsir.
Ia melanjutkan, mari jadikan hari jadi ini sebagai momen refleksi untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Meningkatkan persatuan dan kekompakan untuk membangun Kabupaten Tala yang lebih baik, maju, dan sejahtera serta diridhai oleh Allah SWT.
Sebagai Pj bupati, Suamsir berkomitmen untuk menjadikan Kabupaten Tala sebagai daerah yang tidak hanya unggul dalam pembangunan fisik dan ekonomi, tetapi juga dalam menjaga akhlak dan keimanan masyarakat. Pemerintah terus berupaya mendukung syiar Islam di seluruh pelosok wilayah, sehingga nilai-nilai agama dapat menjadi landasan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
“Kami percaya, kemajuan tidak hanya diukur dari keberhasilan pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari bagaimana kita mampu membangun jiwa yang berakhlak mulia. Untuk itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dalam menjaga harmoni antara pembangunan duniawi dan ukhrawi,” tuturnya. (zkl/foto: kominfo)