PELAIHARI, Banuapost.co.id– Sebuah bangunan Madrasah di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut (Tala), terancam gelombang pasang. Saat ini air laut pasang sudah mencapai banguan sekolah.
Kamis (05/12/2024) malam, air laut menggenangi ruang kelas mencapai ketinggian 50 sentimeter. Selain itu air laut juga meninggalkan sampah di sekitar halaman sekolah.
Madrasah Jami’atuddiniah Desa Sungai Rasau saat ini mendidik 35 orang siswa, selain digunakan untuk Madrasah, dua ruang sekolahnya pada pagi hari digunakan siswa kelas 2 dan 3 SDN Sungai Bakau, sementara ruang kelas mereka diperbaiki.
Kepala Desa Sungai Bakau, Basuri. Mengatakan. pada pasang air laut Kamis malam air masuk sampai ke dalam kelas. Sementara sampah dari laut bertebaran di sekitar bangunan sekolah.
Menurut Basuri, kalau air laut pasang tidak diserta ombak tidak masalah, saat ini terkadang air laut pasang disertai ombak besar dan angin kencang.
“Kami khawatir pondasi banguan madrasah terganggu akibat sering tergerus air laut,” kata Kades Sungai Bakau melalui sambungan telepon, Jumat (6/12).
“Kami berharap pihak terkait dapat segera mengatasi masalah ini, mengingat bangun tersebut digunakan untuk kegiatan belajar sampai sore hari,” jelas Basuri.
Posisi bangunan madrasah tersebut sebelumnya cukup jauh dari garis pantai, namun beberapa tahun terakhir sudah tidak ada batas dengan pantai.
Kawasan Desa Sungai Bakau, merupakan salah satu desa di Tala yang berada tepat di bibir pantai, kalau ada gelombang pasang air laut langsung masuk sampai pemukiman dan meninggalkan sampah di halaman rumah warga serta jalan lingkungan.
Pada penghujung 2024 ini, selain kawasan Desa Sungai Bakau di Kecamatan Kurau, gelombang pasang juga mengancam beberapa desa di pesisir Tala, seperti di Kecamatan Kintap, Jorong, Panyipatan dan Takisung. (zkl/foto: ist)