MANADO, banuapost.co.id– Ada momen menarik yang disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ketika hadir di tengah-tengah Tanwir 1 Pemuda Muhammadiyah di Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (2/4).
Menurut orang pertama di Korp Bhayangkara ini, sebelum tiba di Kota Manado, sempat dihubungi Presiden Joko Widodo yang menanyakan keberadaannya.
“Kok dalam situasi seperti ini tidak ada di Jakarta? Saya jawab, mau ketemu Cak Nanto dan Pemuda Muhammadiyah,” tutur Kapolri Listyo, yang langsung disambut tepuk tangan riuh para peserta.
Komitmen kapolri untuk hadir secara langsung di Tanwir 1 Pemuda Muhammadiyah dan meninggalkan Jakarta, dianggap istimewa. Sebab beberapa hari lalu, Mabes Polri mendapatkan serangan dari kelompok teroris.
“Terus terang, situasi saat ini saya agak sulit meninggalkan Jakarta. Tapi karena ada undangan Cak Nanto dan Pemuda Muhammadiyah, saya menganggap penting untuk hadir langsung,” tandasnya, sebagaimana dilansir dari bergelora.com.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengaku harus hadir langsung di acara Tanwir 1 ini. Sebab ingin menyampaikan isu aktual terkait masalah kebangsaan dan peran-peran strategis yang dapat dilakukan Pemuda Muhammadiyah untuk berpartisipasi aktif dalam misi ketahanan nasional.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap, Pemuda Muhammadiyah dapat lebih menguatkan ketahanan nasional guna mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.
“Mari bersama-sama bahu-membahu. Kita bangkit menjadi Indonesia maju, Indonesia emas bisa kita wujudkan,” ajaknya.
Kebersamaan semua elemen bangsa, termasuk Pemuda Muhammadiyah, lanjut kapolri, mampu menangani masalah bangsa dari radikalisme, terorisme, perpecahan, berita palsu, hingga penanganan pandemi. Dengan begitu, posisi Indonesia untuk meraih visi Indonesia Emas 2024 kian kuat.
“Di tengah momentum penanganan pandemi ini, harus kita jadikan sebagai lompatan besar agar bangsa Indonesia dapat setara dengan negara-negara maju lain di dunia,” harapnya.
Sementara, Panglima TNI yang diwakili Panglima Kodam Gabungan Wilayah Pertahanan 2, Marsda TNI Imran Baidirus, TNI mendorong Pemuda Muhammadiyah terlibat masif dalam aksi kolaboratif bersama pemerintah untuk membangun bangsa.
Dengan begitu, selain peran edukatif dan mencerahkan Pemuda Muhammadiyah diharapkan mampu meningkatkan ketahanan nasional di tengah ancaman efek domino pandemi, juga menguatnya masalah radikalisme hingga ide-ide separatisme di dunia maya.
“Saya menaruh harapan yang besar terhadap Pemuda Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah untuk tetap semangat menjalankan dakwah kolaboratif,” tegasnya. (yb/bgl/foto: kps)