BATULICIN, Banuapost.co.id– Komunitas literasi berinklusi sosial Kopiambar Bacarita mendapat penghargaan dari Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar. Penghargaan ini atas penilaian komunitas tersebut aktif membangun budaya literasi masyarakat di kabupaten Bersujud.
Piagam diserahkan Sekretaris Daerah Tanah Bumbu, Ambo Sakka dan Bunda Literasi Tanah Bumbu, Hj Wahyu Windarti serta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanah Bumbu, Yulia Rahmadani, saat pembukaan Festival Literasi Bersujud belum lama tadi.
Selain Kopiambar Bacarita, dua komunitas literasi lainnya juga memperoleh penganugraan serupa, yakni Pelita dan Bestari.
Kadispersip Yulia Rahmadani mengatakan, penganungrahan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah atas peran dan keaktifan komunitas dalam menjalankan program keliterasian.
“Penganungrahan ini diharapkan menjadi pemantik atau triger agar komunitas lebih bersemangat bekerjasama membangun keliterasian,” ujar Yulia.
Sementara Ketua Kopiambar Bacarita, Aris Purnomo, mengatakan, sejak komunitasnya didirikan tahun 2020 lalu, pihaknya memang telah berkomuitmen untuk fokus pada program inklusi sosial. Dimana melalui berbagai kegiatan keliterasian yang dilakukan komunitasnya, dapat mendongkrang taraf ekonomi masyarakat.
“Literasi tidak hanya soal membaca dan menulis, tapi lebih dari itu ada output yang diharapkan yakni pengkaryaan barang atau jasa. Jadi energi literasi harus disalurkan pada peningkatan taraf kesejahtraan masyarakat. Begitu konsep literasi inklusi sosial,” ujar Aris yang merupakan pelukis kawakan Tanah Bumbu.
Dijelaskan Aris, dalam kapasitas sebagai lembaga literasi berinklusi sosial, pihaknya membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa yang diproduksi masyarakat.
“Misalnya pelaku UMKM, melalui literasi digital kami membekali mereka membuat kemasan yang menarik dan membuat promosi digital melalui program pelatihan,” ujarnya.
Sejauh ini ujarnya, komunitasnya dengan bekerjasama dengan instansi pemerintah daerah dan swasta telah bekerjasama membuat banyak pelatihan peningkatan kompetensi yang membantu pelaku usaha kecil, kelompok sadar wisata dan kader desa.
“Salah satunya kami memiliki program Turdes di mana program itu membantu digitalitasi desa dan mendongkrak promosi wisata di desa sasaran. Kami berterimakasih khususnya pada Dispersib yang selalu mendukung program kami,” tandas pria yang berpenampilan khas selalu menggunakan kupluk ini. (uza/foto: ist)