PELAIHARI-Banuappst.co.id– Ada cerita unik dibalik musibah terbakarnya batubara di bekas lubang galian tambang di Dusun III Desa Bukit Mulya, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Satu dari tiga kepala keluarga (KK) yang mengungsi terpaksa tidur berpisah.
“Pisah Ranjang” satu KK ini terjadi sejak mereka terpaksa mengungsi karena tidak tahan dengan bau asap menyengat ditimbulkan batubara yang terbakar sejak Sabtu 28 Oktober 2023.
Batubara di bekas galian tambang tersebut menimbulkan dampak bagi warga yang bermukim di RT 11 Dusun III, terutama bagi tiga KK yang rumahnya hanya berjarak puluhan meter dari lokasi batubara terbakar.
Satu rumah yang ditempati Abdul Bahri beserta istrinya dan empat anaknya jaraknya hanya 10 meter dari lubang bekas galian tambang batubara itu.
Jika dua KK tetangganya satu paket mengungsi ke rumah kerabat terdekat yang jauh dari jangkauan asap batubara. Sedang Abdul Bahri dan istrinya Unayah terpaksa tidur berpisah, Abdul Bahri mengungsi ke rumah saudaranya, sementara istri dan anak-anaknya di rumah kerabat istrinya.
Menurut Abdul Bahri mereka terpaksa mengungsi karena tidak tahan bau asap yang sangat menyengat, selain mata terasa perih, batuk dan pilek.
Ironisnya mereka mengungsi tidak di satu tempat, Abdul Bahri mengungsi ke rumah saudaranya di Dusun IV sedang Inayah dan anaknya serta mertua Abdul Bahri di tempat saudara istrinya yang berada di perempatan masuk ke Desa Bukit Mulya.
“Kami terpaksa berpisah pada malam hari untuk mengungsi ke rumah kerabat, siang hari kami kembali untuk bersih-bersih rumah yang kotor akibat debu abu batubara,” kata petani karet yang menetap di Bukit Mulya sejak tahun 1984 itu.
“Kasihan anak-anak dan mertua, kalau sakit akibat terhirup asap batubara yang terbakar, karena selain menghirup asap menyengat, mata terasa perih dan muncul gejala batuk serta pilek,” ujar ayah empat anak itu.
Sudah seminggu 68 jiwa atau 22 KK yang bermukim di RT 11 Dusun III Desa Bukit Mulya terdampak asap batubara yang terbakar, 3 diantaranya terpaksa mengungsi, menghindari dampak asap dan debu batu bara ybf terbakar. (zkl/foto: ist)