RANTAU, banuapost.co.id– Guna mengetahui harga BBM eceran di wilayah Kecamatan Candi Laras Selatan (CLS), Babinsa Koramil dan Babinkamtibmas Polsek setempat pantau ke lapangan, Ahad (24/1)
Pemantauan karena meroketnya harga akibat putusnya jembatan di Trans Kalimantan yang menghubungkan ke hulu Sungai di Km 55 Kabupaten Banjar.
“Pasca banjir, BBM mengalami kenaikan akibat penghubung menuju hulu sungai terputus, terutama di Kabupaten Banjar,” ujar Syarlan, salah satu pemilik Pom Mini di CLS
Akbatnya, lanjut Syarlan, pasokan BBM termasuk ke wilayah CLS mengalami keterlambatan. Sehingga BBM-pun susah didapat.
“Kami menjual premium dan pertalite sama harganya, Rp 10.000 per liter. Sedang pertamax, Rp 12.000 per liter. Bagi penjual BBM eceran seperti kami, itu harga yang sama di wilayah CLS,” jelas warga Desa Baringin A tersebut.
Sementara, Babinsa Koramil 1010-06/CLS, Sertu Darsono, mengingatkan agar keterlambatan pasokan BBM tidak menjadi ajang untuk mengambil keuntungan.
“Ini agar tidak menghambat kegiatan yang membutuhkan BBM, seperti nelayan. Sehingga kegiatan masyarakat dapat berjalan dengan lancar,” tegasnya.
Menurut Sertu Darsono, sekarang ini warga hulu sungai berharap jembatan yang putus di daerah Kabupaten Banjar, segera selesai pengerjaannya.
“Tentunya supaya pasokan BBM dari Banjarmasin ke wilayah hulu sungai tidak mengalami keterlambatan,” imbuhnya. (oie/foto: ist)