BARABAI, banuapost.co.id– Hunian sementara (huntara) untuk korban bencana banjir Hulu Sungai Tengah (HST), dibangun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Diperkim) setempat. Pembangunan huntara di 2 kecamatan yang terparah, Batu Benawa dan Hantakan, dibantu jajaran Kodim 1002/Barabai.
Hunian sementara, salah satunya dibangun di Desa Baru-Waki, Kecamatan Batu Benawa, saat ini dalam progres pengerjaan. Sebanyak 20 anggota Kodim 1002/Barabai dipimpin Danramil 1002-07/Pagat, Kapten Inf Andi Tiro, membantu pembangunan huntara itu.
Menurut Kabid Disperkim HST, Syafaat, di Desa Baru-Waki, Kecamatan Batu Benawa, akan didirikan 4 unit huntara untuk warga yang terpaksa mengungsi akibat kehilangan tempat berteduh.
“Satu unit huntara Insyaallah delapan hari selesai pembuatannya. Huntara ditujukan bagi warga terdampak banjir bandang, terutama yang rumahnya rusak berat serta hilang sebelum dibangunakan hunian tetap (huntap),” jelasnya.
Untuk diketahui, desain dan pembangunan, pihak disperkim juga bekerja sama dengan relawan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Sedang untuk donasi, kerja sama dengan beberapa organsasi.
Sejauh ini, sudah ada organisasi yang berkomitmen membantu dengan mengumpulkan donasi dari masyarakat.
“Selain kerja sama dengan beberapa organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, kami juga mengumpulkan donasi sendiri. Karena biaya satu unit huntara dari perhitungan IAI, sebesar Rp75 juta,” ujar Syafaat.
Sedang untuk bahan-bahan atau material pembangunan, dipilih agar nantinya bisa dimanfaatkan kembali setelah bantuan hunian tetap sudah keluar.
“Seperti untuk rangka rumah menggunakan baja ringan, atap seng, dinding calsiboard dan lantai multiplek.”imbuhnya.
Sementara, Danramil 1002-07/Pagat, Kapten Inf Andi Tiro, mengatakan, akan selalu berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait dalam penganangan pasca bencana di HST.
TNI akan selalu siap membantu dan berkolaborasi dengan siapapun dalam penanganan pasca bencana, salah satunya pembangunan huntara di Desa Baru-Waki. (ril/foto: ist)