BOGOR, banuapost.co.id– Hon Hai Precision Industry Co Ltd (Foxconn), investasi di Indonesia senilai US$ 8 miliar atau sekitar Rp 118,4 triliun (kurs Rp 14.800/US$).
Presiden Joko Widodo pun langsung memerintahkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengawal investasi dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja lebih dari 10.000 orang tersebut.
Perintah Jokowi setelah menerima Chairman Foxconn, Young Liu di Istana Bogor, Sabtu (25/6). Liu didampingi Menteri BKPM, Bahlil Lahadalia.
Foxconn berencana akan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta nasional dengan melibatkan pengusaha lokal dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Bahkan, Kementerian Investasi/BKPM diperintahkan mengawal rencana investasi Foxconn sampai dengan terealisasi.
“Bapak Presiden memerintahkan kepada saya untuk segera mengawal sampai pada tahap eksekusi. Presiden berharap ini segera terealisasi. Satu konsep yang paling disenangi presiden, kolaborasi BUMN, PMA dan swasta nasional yang melibatkan pengusaha lokal dan UMKM,” jelas Bahlil seusai pertemuan.
Bahlil mendorong agar rencana investasi Foxconn ini berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, dengan berbagai insentif yang ditawarkan Pemerintah Indonesia.
KIT Batang menjadi salah satu lokasi dari pembangunan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini telah masuk investasi dari Hyundai dan LG asal Korea Selatan.
Selain itu Bahlil menyatakan, Foxconn juga berminat untuk investasi di Ibu Kota Negara (IKN), Nusantara. Jadi tidak benar, kalau ada orang mengatakan IKN tidak ada investasi.
Sementara Chairman Foxconn, Young Liu, menyampaikan apresiasi atas dukungan Presiden Joko Widodo dan Menteri Investasi/Kepala BKPM yang akan sepenuhnya memfasilitasi investasi Foxconn.
Foxconn sendiri menawarkan model bisnis baru, yaitu BOL (Build, Operate, Localize) untuk investasinya di Indonesia.
“Adanya model bisnis baru BOL ini, akan memungkinkan Foxconn dan perusahaan Taiwan lainnya untuk dapat bermitra lebih baik lagi dengan perusahaan Indonesia dalam membangun industri di sini,” ujar Liu.
Mengenai minat Foxconn untuk berinvestasi di IKN, menurut Liu, pada pengembangan smart city melalui infrastruktur bus listrik (e-bus) dan jaringan IoT (Internet of Things).
Adapun rencana investasi Foxconn, Gogoro, IBC dan Indika, meliputi industri kendaraan listrik roda empat, roda dua dan bus listrik. Kemudian,industri baterai kendaraan listrik dan industri pendukung, energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, Research & Development (R&D) dan pelatihan.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Menteri Investasi/Kepala BKPM ke Taiwan, 22 Oktober 2021 lalu, yang dilanjutkan dengan nota kesepahaman dengan Foxconn, Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC) dan Indika Energy, 21 Januari 2022. (yb/foto: dok)