Batulicin, Banuapost.co.id– Keberadaan Rumah Inspirasi Kreatif (RIK) Tanah Bumbu mendapat apresisi Kepala Desa Selalselilau, karena dinilai berjasa menyalurkan ilmu kemandirian terhadap warga Kecamatan Karang Bintang
“saya pribadi mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Perkumpulan Rumah Inspirasi Kreatif (RIK) Tanah Bumbu yang telah menyalurkan ilmu kemandirian terhadap warga saya,” ujar Mawar, Kepala Desa Selalselilau,Kecamatan Karang Bintang, saat menerima Plakat Penghargaan yang diserahkan Ketua RIK Tanbu, Anwar Ali Wahab, Senin (23/10), di Halaman Kantor Desa Selaselilau.
Sebenarnya, sambung Mawar, sudah lama dirinya erencanakan kegiatan pelatihan ini. “gayung tersambut dengan diadakannya pelatihan Budi Daya Jamur Tiram oleh RIK Tanbu,” jelas Mawar.
Diakui Mawar, para warga bisa memiliki penghasilan tambahan. Untuk itu, melalui pelatihan Budi Daya Jamur Tiram yang dilaksanakan RIK Tanbu ini, kepada para emak emak yang sudah mengikuti pelatihan agar kiranya nanti bisa mempraktekan apa yang sudah dipelajarinya, hingga hasilnya bisa menambah pundi pundi rupiah menunjang perekonomian keluarga.
Sementara, Ketua RIK Tanbu Anwar Ali Wahab mengungkapkan, ada 2 gelaran pelatihan yang dilaksanakan RIK Tanbu. Pelatihan Budi Daya Jamur Tiram berlokasi di Desa Selaselilau Kecamatan Karang Bintang. Sedang pelatihan Pembuatan Pupuk Organik berbahan Kotoran hewan (Kohe), dilaksanakan di PPM Kasturi PT. Arutmin Indonesia Site Batulicin di Desa Mekarsari, Kecamatan Simpang Empat.
“Setiap peserta yang mengikuti pelatihan akan diberikan Piagam atau Sertipikat dari RIK Tanbu. Kami berharap, pelatihan yang menghadirkan narasumber/pelatih dari Balai Pelatihan Propinsi Kalsel ini, benar benar dimanfaatkan peserta, agar bisa dipraktekan dan berhasil meningkatkan perekonomian,” harap Anwar Ali Wahab.
Kami juga, sambung Anwar, sangat megapresiasi respon dari Pemerintah Desa Selaselilau, yang antusias mendukung dan memfasilitasi kegiatan pelatihan. RIK Tanbu berencana, Desa Selaselilau menjadi Sentra Budi Daya Jamur Tiram, hingga desa tetangga atau sekitarnya bisa belajar.
“Meski waktu pelatihan cukup terbatas, namun kami tetap membantu kesulitan warga jika ada kendala mengembangkan Jamur Tiram melalui Grup Whatsapp, yang anggota didalam juga terhubung langsung dengan pelatih, hingga bisa langsung kontak meminta saran atau solusi terkait proses pengembangan Jamur Tiram tersebut,” pungkasnya.(uza/foto: uza)