PELAIHARI, banuapost.co.id– Palagan Batakan atau Monumen Perjuangan Pantai Batakan 1946 akan direvitalisasi. Rencana revitalisasi itu ditandai peletakan batu pertama di Palagan Batakan, Desa Tanjung Dewa, Senin (13/11).
Diketahui, Monumen Perjuangan Batakan merupakan bagian dari sejarah perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada 15 April 1946, pasukan Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan bertempur gagah berani menghalau agresi militer Belanda yang berlabuh di sekitar Pantai Batakan.
Monumen ini berada di kaki Bukit Timah, tepat di tepi kanan ruas jalan provinsi yang menghubungkan Pelaihari-Batakan. Saat ini di monumen tersebut terdapat tugu dan bekas makam para pejuang Batakan yang gugur saat terjadi pertempuran pada 15 April 1946. Jasad pejuang Batakan itu kini telah dipindah ke Makam Pahlawan Bumi Tuntung Pandang.
Setelah revitalisasi selesai, Monumen Perjuangan Batakan akan dilengkapi dengan kapal TNI AL yang sudah tidak dioperasikan lagi. Kapal ini dulunya beroperasi di Sungai Barito dan pesisir pantai.
Revitalisasi monumen dilaksanakan oleh Pemkab Tanah Laut. Kapal yang pernah beroperasi di perairan Kalimantan Selatan itu diusulkan ke Mabes TNI AL untuk dihibahkan sebagai pelengkap Monumen Perjuangan Batakan.
Peletakan batu pertama Monumen Perjuangan Batakan dilaksanakan oleh Penjabat (Pj) Bupati Tala, Syamsir Rahman, Danlanal Banjarmasin, Kolonel (L) Agus Setiawan, dan tokoh agama.
Acara itu disaksikan perwakilan Forkopimda Tala, pengurus FKPPI Kalsel dan Tala, tokoh masyarakat Batakan, Tanjung Dewa.
Pj Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman, mengatakan, Monumen Pejuangan Batakan ini sangat penting bagi perjuangan Republik Indonesia di bumi Kalimantan Selatan.
“Sebagai pemerintah dan pembina FKPPI mengucapkan terima kasih kepada TNI AL melalui Danlanal Banjarmasin yang sudah menyumbangkan kapal untuk dijadikan bagian dari Monumen Perjuangan Batakan,” kata Pj Bupati Tanah Laut.
Sementara, Danlanal Banjarmasin Kolonel (L) Agus Setiawan mengatakan, kapal yang diserahkan ini sudah tidak dioperasikan lagi. Namun kalau dimusnahkan tidak memberi mamfaat apa-apa. Karena itu diusulkan ke Mabes TNI AL untuk dijadikan bagian dari revitalisasi Monumen Perjuangan Batakan.
“Kapal tersebut saat masih beroperasi bernama Pagatan,” kata Danlanal Banjarmasin.
Sementara itu, Budiman Ideham, putra bungsu pendiri Yayasan Mustafa Ideham yang menginisiasi revitalisasi Monumen Perjuangan Batakan ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah merespons usulan yayasan.
“Saya berharap revitalisasi berjalan lancar,” kata Budiman Ideham.
Sekretaris FKPPI Kalsel, Zulfadli Gazali mengatakan, sangat mendukung Yayasan Mustafa Ideham yang menginisiasi revitalisasi Monumen Perjuangan Batakan.
“Bagaimana pun juga dalam darah FKPPI mengalir darah para pejuang,” kata mantan Sekda Kota Banjarmasin itu. (zkl/foto: ist)