BANYUWANGI, banuapost.co.id– Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta mengeksekusi aspirasi nelayan Banyuwangi, Jawa Timur, yang mengeluhkan mahalnya harga BBM.
Permintaan disampaikan Ketua DPRRI, Puan Maharani, yang melakukan kunjungan kerja untuk menyerap aspirasi para nelayan di kabupaten tersebut, Jumat (12/11).
Salah satu nelayan, Rahmat Sukardi, mengadu ke Puan karena dilarang membeli Pertalite oleh SPBU Pertamina. Padahal, nelayan masih membutuhkan BBM murah.
“Kami disuruh beli Pertamax. Padahal kami nelayan kecil. Pendapatan melaut tidak seberapa, apalagi di masa pandemi,” keluh Sukardi saat berdialog dengan Puan di Pasar Ikan Mandar, Banyuwangi.
Hadir pula dalam dialog langsung dengan nelayan, antara lain Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, serta jajaran anggota DPR RI.
Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR ini pun, meminta pemerintah memberi akses BBM murah kepada nelayan. Permintaan ini disampaikan langsung kepada Menteri Trenggono yang hadir.
“Gimana, Pak Menteri? Ini mumpung ada menterinya,” kata Puan sambil menunjuk Trenggono yang duduk di sampingnya.
Menteri Trenggono menyatakan pihaknya siap memberi BBM murah untuk nelayan, khususnya di Banyuwangi.
“Akan kami salurkan lewat koperasi-koperasi nelayan,” kata Trenggono.
Di akhir dialog, Puan menyatakan berterima kasih kepada para nelayan yang terbuka menyampaikan keluhan dan unek-uneknya.
Sebelum berdialog dengan para nelayan, Puan mengunjungi vaksinasi untuk keluarga nelayan. Matan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ini juga meninjau Pasar Ikan Segar Mandar.
Puan juga menemui para pengrajin alat tangkap ikan dan ikut mencoba merajut jaring ikan. Setelahnya, Puan memberikan sejumlah bantuan, antara lain berupa paket alat tangkap benih, bantuan permodalan perikanan tangkap, dan paket bakti nelayan (sembako) sebanyak 1.500 paket. (b2n/foto: ist)