PELAIHARI, Banuapost.co.id– Seorang nenek yang terperosok (Tabarusuk-Banjar, red.) di lantai dapur rumahnya pada Sabtu (0/6) sempat viral setelah salah seorang kerabatnya memposting saat nenek tersebut masih berada di tanah tempat ia terperosok.
Unggahan tersebut mendapat perhatian warganet, hingga bermunculan beragam komentar. Penasaran dengan unggahan video tersebut, membuat awak media mendatangi Desa Sungai Rasau, seperti yang disebut-sebut dalam video itu.
Rumah nenek yang dikenal dengan panggilan Itas itu berada di kawasan Jl Pembangunan RT 02 No 15 Desa Sungai Rasau, Kecamatan Bumi Makmur.
Bangunan dengan ukuran sekitar 3 meter kali 5 meter berdiri dengan tongkat kayu ulin setinggi 50 sentimeter itu, terlihat biasa dari luar. Namun saat berada di dalamnya, sungguh sangat memprihatinkan.
Selain kondisi lantai dan penyangganya sudah lapuk, bagian atap dapur berlubang, sudah pasti bagian dapur akan basah saat hujan turun.
Di rumah yang tidak layak huni itu, Itas tinggal sendirian, setelah salah seorang kakaknya meninggal dunia beberapa waktu lalu. Wanita yang pada bulan Juni ini tepat berusia 61 tahun, mengisi hari-harinya dengan mengambil upah mengupas udang.
Wanita yang belum pernah menikah itu, tinggal seorang diri di rumah berukuran 3 meter kali 5 meter dengan pekerjaan sehari-hari membantu mengupas udang, rumah yang ditempatinya itu juga merupakan hasil bedah rumah tahun 2009.
Menurut Syarpan, masih kerabat dengan nenek Itas, saat kejadian ia ada di depan rumah, kemudian terdengar suara dari rumah nenek Itas dan ternyata si nenek sudah terjatuh terperosok ke tanah akibat lantai dan penyangga rumahnya sudah lapuk.
Syarpani mengaku bergegas mencar HP untuk mengabadikan apa yang dialami wanita yang biasa dipanggilnya Acil Itas itu.
“Saya merasa geram karena rumah tante saya ini luput dari program bedah rumah,” Kata Syarpani saat ditanya kenapa ia memposting video tersebut.
Syarpani ,engucapkan terima kasih kepada pemerintah yang langsung merespon apa yang disampaikannya melalui medsos tersebut.
Ida Royani membenarkan nenek Itas terperosok di dalam rumahnya sendiri sekitar pukul 09.00 Wita saat ia dan adik-adiknya mengupas udang di depan rumah di samping rumah sang nenek.
“Pertama-tama kami mendengar suara brak, tidak lama berselang terlihat nenek Itas sudah berada di tanah di bawah rumahnya,” kata Ida Royani yang masih keponakan, nenek Itas.
Menurut Ida Royani, ketika itu tidak ada satupun keponakan yang berani menolong, karena takut lantai rumah nenek Itas ambruk lagi. Sementara nenek Itas mengaku masih kuat untuk berdiri dan naik ke rumahnya melalui lantai yang ambrol itu.
“Kami takut masuk ke dalam rumah nenek Itas, kami hanya menanyakan apakah nenek masih dapat berdiri dan naik ke rumah, dan nenek mengatakan masih mampu naik,” terang Ida Royani. (zkl/foto: zkl)