BANJARMASIN, banuapost.co.id– Sosialisasi menjelang Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kalsel di wilayah Banjarmasin Selatan oleh pemuda Amuntai, Jumat (2/4), dicurigai Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kalsel.
Kecurigaan ini sangat wajar. Selain sosialisasi dengan membagikan selebaran pemilih cerdas dan tolak politik uang, sebagaimana jargon yang selalu digelorakan satu paslon, agen atau pihak yang melakukan sosialisasi pun datang dari kabupaten lain, yakni Hulu Sungai Utara (HSU).
Padahal di wilayah perebutan susra, pernah terjadi penganiayaan terhadap warga Masjid Nurul Iman. Sementara pelakunya dari tim sukses cagub nomor 02, Denny Indrayana. Sedang yang dapat bogem mentahnya Aman, pendukung nomor urut 01, H Sahbirin-H Muhidin.
Wilayah yang sudah dikunjungi kelompok yang mengatasnamakan Pemuda Amuntai, Muara Kelayan, Banjar Indah dan Pemurus. Kunjungan kelompok berjumlah 9 orang yang sengaja datang dari HSU, dipimpin Emma Rivilla.
Gerakan itu tanpa tedeng aling-aling dicurigai Ketua DPD AMPI Kalsel, Rikval Fachruri, sebagai aksi terselubung untuk kepentingan salah satu paslon.
“Wah, ini gerakan mencurigakan. Ada kelompok yang masuk ke wilayah PSU membagikan selebaran-selebaran,” katanya, Sabtu, (3/4)
Menurutnya, bawaslu harus punya perhatian terhadap wilayah-wilayah PSU. Apalagi sebelumnya Tim H2D mengunjungi kubah guru-guru, mendatangi masjid-masjid, berfoto dengan angka 2 yang menunjukkan nomor urut calon Gubernur Denny Indrayana,
“Ini kampanye terselubung. Bawaslu perlu memanggil kelompok yang mengatasnamakan Pemuda HSU, karena ini sangat mencurigakan,” tegasnya.
Sebelumnya, Rabu (31/3), Tim sukses H2D melakukan safari subuh ke Masjid Nurul Iman tanpa ada undangan. Jurkani, Timses Denny Indrayana-Difri Darjat, selain menyepak pantat Aman, juga menariknya keluar dari masjid.
Di halaman Masjid Nurul Iman, Jurkani memukul wajah Aman. Akibatnya wajah Aman bengkak dan mengeluarkan darah. Sehingga kasusnya pun dilaporkan ke Mapolresta Banjarmasin. (emy/foto: ist)