BANJARMASIN, banuapost.co.id– Stok darah berkurang, bahkan tak jarang kosong selama pandemi Covid-19, dikeluhkan Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin.
Untuk itulah agar ketersedian selalu ada, inovasi pun tengah direncanakan dengan cara door to door yang mekanismenya dirancang sesuai data Sistem Informasi Manajemen Pendonor Darah (SIMDORDAR).
“Jadi data-data yang sudah ada, misalnya hari ini kita mau mencari golongan darah B di suatu wilayah. Si pendonor sudah ada terdata, tinggal petugas kami yang langsung datang ke rumah-rumah di sekitar situ,” jelas Kepala UTD PMI Kota Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit, Selasa (24/11).
Namun demikian, lanjut dr Aulia, inovasi baru ini masih menunggu persetujuan UDD PMI Pusat. Karena jika inovasi ini disetujui, bisa digunakan di seluruh nusantara untuk mengatasi kekurangan stok darah di masa pandemi.
“Jadi kami mengajukan dulu ke pusat. Kalau memang disetujui, mungkin seluruh Indonesia akan door to door untuk donor darah,” tandas dr Rama, sapaan akrabnya.
Diakuinya, selama masa pandemi ini minat pendonor berkurang. Namun jika mengingat awal pandemi, sudah ada sedikit peningkatan.
“Tapi di beberapa golongan darah tertentu, seperti B, kebutuhannya banyak sekali. Tapi pendonornya tidak banyak,” imbuhnya.
Karena itu khusus untuk jenis darah ini, dr Rama mengajak masyarakat untuk berdonor. Jikalau ada masyarakat yang bergolongan darah B, silahkan datang untuk berdonor. (oie/foto: olivia)