BERBAGAI upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut untuk mampu mencapai surplus pangan, sebagai salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan yang memiliki luas persawahan sekitar 71.174 hektare yang tersebar di 11 kecamatan.
Pada 2022 berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, persawahan di Tala terbagi dalam tiga katagori atau system pengairannya. Untuk sawah yang didukung irigasi ada 6.465 hektare, sawah tadah hujan 23.907 hektare, sawah pasang surut 15.387 hektare dan sawah lebak 24.965 hektare.
Sedang untuk 2024 ini, di Tala estimasi surplusnya hingga akhir tahun nanti mencapai 76.917 ton beras. Angka ini berdasar perhitungan antara ketersediaan selama setahun diperkirakan sebanyak 111.002 ton, sedang kebutuhan setahun sebanyak 37.493 ton. Ini sudah diperhitungkan kebutuhan HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional).
Surplus padi Tala itu menyumbang surplus Kalsel yang mencapai 350.000 ton, dari realisasi produksi padi Kalsel 950.000 ton.
Hanya saja capaian itu belum memanfaatkan lahan secara maksimal, masih banyak petani di Tala yang hanya sekali dalam setahun menanam padi, padahal sawahnya dapat ditanami dua kali atau tiga kali tanam.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut yang saat ini dipimpin Pejabat Bupati, H Syamsir Rahman, melakukan terobosan dengan mengusulkan optimasi lahan (Oplah) kepada pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan berhasil mendapatkan bantuan untuk 16 ribu hektare.
Selain bantuan oplah tersebut Tala juga mendapat jatah dari Program Cetak Sawah Rakyat (Program CSR) Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan luasan mencapai 39.000 hektare. Hal ini digunakan untuk meningkatkan produksi pangan lokal dengan mengoptimalkan lahan-lahan yang ada di Bumi Tuntung Pandang dalam upaya turut memperkuat ketahanan pangan nasional. Seperti yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Selain Optimasi Lahan, Pemkab Tala juga menjadi salah satu lokasi utama penerapan Perluasan Areal Tanam (PAT). Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program PAT padi dengan tiga aksi utamanya, yaitu optimasi lahan (oplah) rawa, pompanisasi dan tumpang sisip (tusip) padi gogo.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah PAT.
Apa yang diinginkan Kementerian Pertanian itu disambut Pemprov Kalsel dan Pemkab Tala, dengan melaksanakan Gerakan Tanam Padi Serentak di 11 Kecamatan (Panyipatan, Takisung, Kurau, Bumi Makmur, Bati-Bati, Tambang Ulang, Pelaihari, Bajuin, Batu Ampar, Jorong dan Kintap) dengan luasan 1.122 Hektare yang berlangsng pada Senin (30/9).
Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari Program PAT di Provinsi Kalsel. Gerakan tanam padi serentak ini dilaksanakan secara estafet, diawali dari Kecamatan Takisung sampai pada puncaknya di Desa Handil Babirik, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut. (zulkifli yunus/berbagai sumber)