PELAIHARI, Banuapost.co.id- Dapur Umum yang disediakan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala) untuk membantu warga terdampak banjir di digeser ke Kantor Dinas Sosial Tala di kota Pelaihari. Sementara pengungsi masih bertahan di Pondok Pesantren Ubudiyah, Kecamatan Bati-Bati.
Penggeseran dapur umum yang dikelola Dinsos Tala dan PMI Tala dibantu relawan dari masing masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu berlangsung sejak Sabtu (8/2/2025) dengan menghentikan aktivitas dapur umum di depan Kantor Kecamatan Bati-Bati, Pada hari Minggu (9/2) giliran dapur umum di Kecamatan Kurau yang menghentikan aktivitas.
Hari senin (10/02/2025) ini Dinsos Tala, PMI Tala dibantu relawan masing-masing SKPD mulai beraktivitas di dapur umum yang berada di Kantor Dinsos Tala. Makanan yang sudah disiapkan akan dipasok ke lokasi warga yang masih terdampak banjir.
Berdasarkan informasi dari Kepala Dinsos Tala Eko Trianto dapur umum akan menyiapkan 1.800 bungkus lebih makanan yang disalurkan 1.200 sampai 2.000 bungkus ke Kecamatan Kurau dan 600 sampai 800 bungkus ke Kecamatan Bati-Bati.
“Yang pasti sejak Senin (10/2) kegiatan dapur umum dialihkan ke Kantor Dinsos Tala,” kata Kadinsos Tala.
Menurut Kadinsos Tala penggeseran ini untuk memudahkan para relawan yang sebagian besar ASN dapat membantu tanpa harus meninggalkan pekerjaan.
Keputusan memindah dapur umum ke Kantor Dinsos Tala ini, sesuai dengan diskusi yang dilakukan Penjabat Skeretaris Daerah Tala, Ismail Fahmi, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, H Hairul Rijal, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan.
Sementara, meski genangan di kawasan terdampak banjir mulai mengalami penurunan, namun sampai Minggu (09/2) 144 pengungsi masih bertahan di Ponpes Ubudiyah Bati-Bati. Mereka berasal dari Desa Banua Raya, Desa Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati 103 jiwa dan 41 jiwa dari Desa Kali Besar, Kecamatan Kurau.
Matseh, warga RT 04 Desa Handil Negara, mengaku sempat pulang ke rumahnya, namun karena air masih tinggi ia terpaksa kembali ke pengungsian di Ponpes Ubudiyah.
“Saya dan isteri sempat satu malam tidur di rumah setelah beberapa hari ditinggalkan akibat banjir, tapi kami kesulitan beraktivitas,” kata Matseh.
Lokasi rumah Matseh berada di seberang sungai dari kampung induk dan saat ini ketinggian air di jembatan gantung mencapai satu meter lebih.
Sedang berdasarkan data dari kordinator pengungsian Ponpes Ubudiyah, Muhammad Habibi, dari 144 jiwa yang mengungsi, terdapat lima orang lansia, sembilan balita. (zkl/foto: zul)