TANJUNG, banuapost.co.id– Juli 2019, merupakan bulan dan tahun yang tak pernah dilupakan sepanjang sejarah hidup Ihsan. Bagaimana tidak. Di bulan dan tahun itu pula, nasibnya mulai berubah. Meski hanya sebagai penjual madu kalulut dan lebah.
Awalnya dari membaca informasi lomba bisnis berhadiah
total Rp 100 jutaan yang diposting temannya melalui facebook. Berbekal informasi dari dumay itulah, Ihsan memberanikan
diri mendaftar sebagai salah satu kontentan ke PT Adaro Indonesia, sebagai
perusahaan yang menggagas ide.
“Setelah membaca pengumuman lomba bisnis tersebut di
facebook, saya langsung menghubungi teman yang mempostingnya,” ujar Ihsan.
Untuk menjadi kontestan, Ihsan sadar betul dengan peserta
lainnya yang tentu saja pebisnis-pebisnis handal dengan produk yang sudah ada
di pasaran.
Bersama 250 peserta yang ikut dalam Adaro Spectapreneur,
Ihsan mengusung nama Produk Madu Wayaw. Padahal Ihsan hanyalah penjual
madu kalulut dan lebah yang cuma mengambil sedikit untung setelah membeli dari
warga atau pengepul.
Tahapan demi tahapan diikuti lulusan MIPA ULM ini, hingga
akhirnya namanya disebut sebagai salah satu pemenang dalam Adaro Spectapreneur
3.0 2019.
“Alhamdulillah, saya menjadi salah satu pemenang
dalam Adaro Spectapreneur yang di gelar PT Adaro Indonesia ini,” ucapnya.
Dengan menjadi salah satu pemenang Adaro Spectapreneur, Ihsan
dapat mengembangkan usaha madunya. Terlebih lagi, pihak PT Adaro Indonesia terus
melakukan pembinaan terhadap semua peserta yang berhasil masuk dalam 80 besar.
“Dari Adaro Spectapreneur, banyak ilmu yang saya
dapat. Mulai dari pengelolaan keuangan, marketing, hingga membangun
relasi,” jelasnya.
Tentu ini pengalaman sangat mahal, yang akan menjadi
bekal setiap peserta Adaro Spectapreneur dalam mengembangkan bisnisnya.
Bantu
pemerintah
Adaro Spectapreuner, merupakan even tahunan yang
diinisiasi PT Adaro Indonesia. Melalui CSR Department, digelar kali pertama
pada 2017 dengan tujuan melahirkan para pelaku UMKM berdaya saing di Tabalong.
Tujuan digelarnya Adaro Spectapreneur ini untuk membantu
Pemerintah Kabupaten Tabalong dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan
menciptakan wirausaha baru yang siap untuk bersaing di era digitalisasi.
Menurut Manager CSR PT Adaro Indonesia, Leni Marlina, kegiatan
ini merupakan program unggulan untuk mewujudkan masyarakat mandiri pasca
tambang.
“Kita bermitra dengan HIPMI untuk mengakomodir usaha yang
sudah berjalan maupun UMKM baru,” jelas Leni.
Pasca Adaro Spectapreneur ini, lanjut Leni, para alumninya akan terus dibina, hingga benar-benar berhasil dan siap untuk mandiri.
Kuasai
teknologi
Sementara Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi
Thohir, menginginkan dari kompetisi ini harus lahir produk unggulan Bumi Saraba
Kawa yang bisa dikenal hingga ke luar Pulau Kalimantan.
“Harus ada produk Tabalong yang dikenal di luar
Kalimantan,” tandasnya.
Oleh karena itu untuk dapat dikenal masyarakat luar, para
pelaku UMKM Tabalong harus menguasai teknologi agar bisa mengembangkan
usahanya. Tidak hanya itu, pelaku UMKM juga harus bisa menjaga nama baik,
reputasi serta menghasilkan produk unggulan.
“Hidup tak ada yang instan. Jadi harus step by step untuk
bisa sukses,” ucap Boy.
Sedang Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani, mengapresiasi dukungan
PT Adaro Indonesia menciptakan wirausaha baru.
“Kita berhasil merealisasikan 6.450 tenaga terampil, termasuk wirausaha baru. Lima tahun ke depan, mudah-mudahan target menciptakan 10.000 usaha baru tercapai,” ujarnya. (sal/foto: ist)
509 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini