BANJARMASIN, banuapost.co.id– Bencana banjir yang melanda 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, juga berimbas dengan ikut musnahnya arsip. Padahal arsip merupakan aset berharga bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Mengambil langkah strategis sebagai tindakan preventif untuk menghadapi kejadian serupa di kemudian hari, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), menyelenggarakan Webinar Nasional Penyelamatan Arsip akibat Bencana.
Menurut Kadispersip Kalsel, Hj Nurliani, webinar tersebut juga untuk menjalankan amanat yang tertuang dalam UU No: 43/2009 tentang Kearsipan.
“Sebagaimana pasal 34 ayat 6: pelindungan dan penyelamatan arsip akibat bencana yang tidak dinyatakan sebagai bencana nasional, dilaksanakan pencipta arsip, arsip daerah provinsi, dan/atau arsip daerah kabupaten/kota yang berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencan (BNPB),” jelas Bunda Nunung, sapaan akrabnya, Senin (15/3).
Webinar tersebut merupakan kegiatan ke-24 yang diadakan dispersip secara daring melalui Zoom Meeting dan live streaming di Youtube. Dijadwalkan digelar Rabu (17/3) mendatang dengan menggaet Direktur Preservasi ANRI, Dr Kandar dan Arsiparis Penyelia ANRI, Kadir, sebagai narasumber.
Dari data yang telah dihimpun tim panitia penyelenggara, kegiatan ini akan diramaikan ribuan peserta dari berbagai lembaga kearsipan di seluruh Indonesia.
“Webinar ini sangat urgent. Di samping merespon secara cepat untuk menanggulangi kerusakan arsip akibat bencana banjir, juga mengantisipasi manakala terjadi bencana ke depannya. Mengingat negara Indonesia memang dikategorikan rawan bencana,” pungkas Nunung. (oie/foto: ist)